Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) – Nicke Widyawati meresmikan rumah sakit yang dibangun di atas lahan seluas 4.2 Ha pada 06 Agustus 2021. RS Modular Pertamina Tanjung Duren dibagi menjadi 5 zona, yaitu Zona 2A, 2B, 3A, 3B, dan 3C. Terdapat 305 tempat tidur yang terdiri dari 170 tempat tidur untuk ruang IGD dan ICU, 22 tempat tidur di ruang rawat maternity ICU dan Non-ICU, 113 tempat tidur Non-ICU, dan akan ditambahkan 200 tempat tidur pada tahap kedua. Ini semua merupakan hasil kerja keras dan sinergi dari PT Patra Jasa dan PT Pertamina Bina Medika IHC yang sebelumnya diberikan tugas oleh PT Pertamina dan bersinergi dengan dengan PT Wika Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung).
Sebelumnya pada pada 4 Agustus 2021, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan kunjungan ke RS Modular Pertamina Tanjung Duren, yang didampingi oleh Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K) MPH selaku Direktur Utama Pertamina Bina Medika IHC, dan Andy Kornel Manik selaku SVP Teknik Patra Jasa, dan dilanjutkan dengan kunjungan Nicke Widyawati pada 5 Agustus 2021. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah melakukan peninjauan dan kesiapan RS Modular Pertamina Tanjung Duren yang ditargetkan rampung dalam 30 hari sebelum diresmikan oleh Joko Widodo keesokan harinya. Peninjauan yang dilakukan diantaranya kesiapan ruangan (ruang perawatan dan ruang rekreasi), melihat alat ventilator karya anak bangsa yaitu PT Pindad yang akan digunakan di RS Modular Pertamina Tanjung Duren serta melihat jalur yang akan dilalui oleh Presiden RI.